Sabtu, 29 Desember 2018

MENGEMBANGAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DISEKOLAH




“MENDULANG BUTIR-BUTIR SEMANGAT DITANAH BARAT,
 MEMBUKA CAKRAWALA DIERA GLOBALISASI”

1.1  Makna pengembangan kegiatan ekstrakulikuler 


Tak dapat dipungkiri juga tak terbantahkan lagi bahwasanya kegiatan  ekstrakulikuler khususnya dibidang pendidikan bukanlah sesuatu hal yang asing lagi tabu untuk diperbincangkan, sebab hampir keseluruhan sekolah pastilah telah memiliki kegiatan ekstrakulikulernya masing-masing. Secara harfiah kata ekstrakulikuler dapat dibagi kedalam dua kata yaitu “Ekstra” (tambahan diluar kegiatan yang resmi) “kurikuler” (Sangkutan dengan kegiatan kurikulum) sehingga dapat disimpulkan bahwa kata ekstrakulikuler “ialah kegiatan tambahan yang dilakukan diluar jam pelajaran dengan tujuan memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi siswa guna menambah penggetahuan dan membentuk kreatifitas dalam kegiatan pengembangan pendidikan”. Tentunya pelaksanaan dari kegiatan ini bukan hanya menjadi tanggug jawab wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaaan namun tentunya secara menyeluruh telah menjadi satu tanggung jawab moril khususnya bagi seluruh warga sekolah guna mewujudkan mimpi besar bersama yaitu memajukan dan mengangkat citra sekolah melalui prestasi lewat hasil cipta dan karsa.
Makna pengembangan kegiatan ekstrakulikuler bagi kami pribadi bukan hanya terpusat pada episentrum kegiatan yang menjadi kelebihan suatu lembaga pendidikan yang dalam hal ini adalah lembaga pendidikan sekolah Menengah Atas, sehingga dengan kelebihan itulah sekolah lantas terfokus dan dininabobokan dengan salah satu kegiatan ekstrakulikuler saja yang menurutnya telah menyumbangkan prestasi juga membuat harum semerbak mewanggi nama sekolah tersebut jika dibandingkan dengan sekolah lainnya. Pengembangan kegiatan ekstrakulikuler justru harus mengambil sisi lain dimana kegiatan tersebut merupakan suatu kebutuhan dasar peserta didik dalam menunjang pendidikanya disegala bidang tanpa ada batasan ruang,waktu, dan masa yang dengan pendidikan dan pengetahuan itulah nantinya ia dapat bersaing dan mampu berdiri dipuncak kesuksesan dengan bekal ilmu yang ia timba bertahun-tahun lamanya lewat bangku pendidikan sekolah. Olehnya sudah semestinya sebuah isntitusi pendidikan untuk terjaga, kemudian bangun dari tidur panjangnya seraya berakselerasi membuat berbagai kegiatan yang dapat memacu peningkatan keahlian dan keterampilan dalam kehidupan sosial di era globalisasi. Usaha dalam bentuk apapun itu tentunya haruslah sejalan dengan prinsip belajar seumur hidup dan pengalaman belajar sepanjang hayat (learning to life) yang jika pendidikan universal diibaratkan sebagai muaranya, maka muara tersebut tercipta dan terbentuk oleh empat sungai pembentuknya yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together).

1.2  Sumber inspirasi kegiatan yang dikembangkan

SMA Negeri 2 Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat, disinilah tempat kami menghirup udara saat bernafas, kami teguk airnya hingga hilang dahaga dikerongkongan, dan tempat berpijak, menginjakkan tapak demi tapak kaki di tanah ini, tempat yang kami sebut sebagai tanah barat wilayah tempat kami mengabdikan sisa hidup sebagai implementasi rasa syukur kami kepada Tuhan yang mahaEsa, atas limpahan rahmat dan kasih sayangnya, yang dengan rahmat serta kasih sayangnya ia sertakan tanggung jawab dan kesempatan pada kami menjadi insani yang lebih berguna dan dirindu bagi yang senantiasa merindunya, jiwa yang selalu dinanti bagi sang penantinya, jiwa yang dikenal sebagai pembangun insan cendekia, perawat bibit-bibit baru yang semoga kokoh nantinya menjamin keteduhan bagi Bangsa dan Negara dimasa yang akan datang, ‘Guru’... masihkah asing kau dengan kata itu? ragukah kau akan pengorbanan dan sumbangsih yang diberikannya bagi Negerimu? yah itulah sebutan untuk kami, profesi kami adalah guru, guru yang ketika masih ingin ia mengajarkan sesuatu, maka ia harus senantiasa belajar tak hanya sesuatu, namun harus semua ilmu tanpa berbatas ruang dan waktu.
  Sebuah inspirasi takselalu berasal dari suatu yang elok lagi menebar keindahan dipelupuk mata, kadang inspirasi muncul begitu saja dari kepingan-kepingan mimpi yang kemudian dipadu dengan usaha dan realisasi sehingga memunculkan sesuatu yang besar dan membesarkan bagi sang penggagasnya. Namun jika berbicara secara pribadi, inspirasi yang kami peroleh berangkat dari rasa prihatin akan kebutuhan peserta didik dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tidak menyeluruh menjangkau seluruh peserta didik, satu contoh dilokasi kami  runut kami kisahkan ditanah tempat kami mengabdi  suatu ketika ada dari siswa-siswi kami yang mengeluhkan kekurangannya dalam hal perkembangan iptek tersebut. Hal ini tentunya lumrah disadari bersama bahwa perubahan model dan bentuk kurikulum dari awal hingga saat ini taklantas dapat mengcover seluruh kebutuhan para siswa dalam hal pengetahuan dan teknologi. Padahal telah kita sadari bersama bahwasanya, selain kebutuhan akan bahasa asing, pengetahuan akan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi masih akan menjadi primadona baik dimasa sekarang maupun dimasa akan datang dalam menghadapi persaingan akan pemenuhan lapangan pekerjaan yang notabenenya merupakan salah satu tujuan dari target pendidikan.
 Satu ketika pernah kami bersua dengan beberapa siswa alumni yang kemudian berkisah bahwa tidak adanya pembelajaran berbasis teknologi ,informasi dan komunikasi menjadi penyebab mereka asing akan teknologi khususnya pada penggunaan alat-alat komputer. Masih dalam konteks yang sama, suatu ketika ada dari orang tua dari siswa-siswi kami yang secara langsung meminta untuk diajarkan anak-anaknya dalam penggunaan komputer secara privat, hal ini dikarenakan menurut beberapa orang tua penggunaan Komputer sangatlah penting dan dapat meningkatkan keterampilan anak-anaknya dalam persaingan dimasa mendatang. Ditambah lagi ketiadaan guru yang mengampuh mata pelajaran Teknologi, Informasi dan komunikasi (TIK) ditempat kami memberikan kekosongan yang nyata sehingga membuat celah yang harus segera ditutupi. Berangkat dari keprihatinan yang sangat mendalam akan kondisi pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 2 Budong-Budong yang tergolong asing akan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya dibidang komputer inilah, memunculkan inspirasi bagi kami sehingga kami kemudian mengembangkan prakarsa melalui ikhtiar dengan niat Guna memberikan sumbangsih nyata dalam peningkatan mutu pengetahuan dalam dunia pendidikan terkhusus ditempat kami mengabdikan diri. Berbekal secuil pengetahuan kami dalam bidang IT yang telah sempat mengantarkan kami meraih juara ketiga pada kegiatan pembuatan media pembelajaran berbasis IT tingkat provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2016 yang dilaksanakan oleh UPTD BPTKP Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, Maka dengan niat tulus nan iklas kegiatan ini kami jalankan dengan penuh rasa tanggung jawab serta dengan harapan dapat muwujudkan keberhasilan sesuai dengan niat yang dicita-citakan.

1.3      Hasil akhir yang ingin dicapai

Sunguh sebuah ikhtiar harus dan pasti memiliki tujuan dan target pencapaian yang harus diperoleh, apapun rintangan dan halangannya dengan tekat dan semangat yang kuat pasti akan terengkuh jua manisnya buah dari usaha yang digeluti. Lewat pengembangan kegiatan ekstrakulikuler ini kami berkeingginan untuk memajukan dan membuat perbedaan nyata dari awal siswa sebelum menggikuti kegiatan ini hingga nantinya telah selesai dan menguasai seluruh tahapan-tahapan baik tahapan dasar maupun tahapan lanjut. Bagi para siswa manfaat kegiatan ini sangatlah besar dalam mendukung pengembangan dan penyaluran bakatnya hal ini tentunya telah kami buktikan secara langsung, telah banyak siswa yang terhitung mahir dalam penggunaan Teknologi,Informasi dan Komunikasi yang awalnya dapat dikatakan zero (tak bisa sama sekali) namun kini sedikit-demi sedikit perlahan namun pasti mereka bertransformasi. Sebagai contoh dalam hal penugasan oleh guru mata pelajaran telah banyak siswa yang menggunakan dan memanfaatkan apa yang mereka pelajari lewat kegiatan ekstrakulikuler ini baik lewat presentasi maupun videografi. Lanjut dari pada itu sebagai usaha untuk memberikan stimulan dan tantangan bagi para siswa-siswi, sekarang telah kami usahakan untuk pembentukan Majalah dinding (MADING) sekolah dan pembentukan wartawan sekolah, hal ini tentunya akan berimbas positif bagi tumbuh kembang kemampuan peserta didik plus akan melahirkan kreatifitas peserta didik khususnya menumbuhkan kecintaan mereka pada bidang Literasi sebagai usaha peningkatan minat baca dan menulis peserta didik. Adapun tujuan kami dalam skala yang lebih besar lagi, diharapkan lewat kegiatan ini, saat pelaksanaan lomba yang berkaitan dengan karya tulis baik skala regional maupun nasional dapat didelegasikan beberapa perwakilan yang tak cangung akan tulisan pun tak asing akan persaingan akan teknologi, informasi juga komunikasi, sehingga diharapkan dari tanah barat ini akan lahir penulis-penulis handal juga Pembelajar dibidang Teknologi,Informasi dan Komunikasi yang memberikan sumbangsih bagi Bangsa dan Negeri lewat tulisan dan pengetahuannya yang tak bertepi. 

2.1 Tahapan yang dilalui

Pada tahapan yang kami lalui bertepatan dengan hari pendidikan tanggal 2 mei tahun 2016,dalam pelaksanaan kegiatan ini terselip cerita romansa haru bagi kami mungkin jua kepada para pembaca diluar sana bagaimana tidak,awal kegiatan yang tentunya harus membutuhkan biaya penggunaan listrik, siswa-siswi kami berinisiatif  secara suwadaya tanpa diminta rela mengumpulkan rupiah demi sekedar membeli voucer listrik guna kebutuhan kegiatan ini, ada kemudian siswa kami yang menjelaskan bahwa uang tersebut adalah hasil dari usaha jerih payah mereka sendiri baik lewat hasil panen kelapa, bekerja serabutan,menjual ikan,kepiting dan lain sebagainya guna dapat memperoleh penghasilan berdikari tanpa bergantung dan membebani orang tua mereka. Hal ini kemudian menimbulkan haru, mematik sendu namun semakin membulatkan tekat kami agar tetap semangat mengajarkan dan membimbing anak didik kami.
Diawal kegiatanya dikarenakan keterbatasan alat yang ada kami menggunakan sebuah Laptop dipadu padankan dengan sebuah proyektor  yang lewat pantulan gambar fokusnya nampaklah bagi yang melihat bahwa alat itu telah rapuh dimakan usia. Namun demikian hal ini malah semakin menambah semangat kami, kendatipun hanya lewat pantulan sebuah proyektor tua, nampak guratan-guratan semangat terpancar lewat wajah-wajah polos para penuntut ilmu, ya itulah wajah para peserta didik kami. Melalui penjelasan singkat namun dapat dipahami oleh peserta didik kami mengusahakan pengenalan berbagai alat dari perangkat dasar komputer, penjelasan awal kami lakukan bahkan jika alat tersebut tak kami punya kami berusaha menampilkannya lewat gambar yang telah kami downlowad sebelumnya dari internet hal ini kami maksudkan agar tak sebelum siswa-siswi melangkah lebih jauh, mereka telah mengenal beberapa alat penting, baik nama dan peruntukkanya.
Setelah siswa-siswi kami mengetahui dan mengenal alat baik nama dan kegunaannya, pengetahuan dasar yang kami ajarkan adalah aplikasi dasar yang mungkin telah familiar secara umum bagi banyak orang, namun masih terasa asing bagi siswa-siswi kami. Aplikasi dasar seperti penggunaan Microsoft Word,Exel,Powerpoint mulai kami ajarkan dengan langkah menerangkan, memberi petunjuk, contoh, lalu kemudian memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk mempraktekkan lewat sebuah laptop yang melayani lebih dari sepuluh siswa-siswi di setiap sesinya. Ada kemudian siswa kami yang gemetar saat menyentuh Mouse, berkeringat saat menyentuh Keyboard namun setelah itu dengan serta merta mereka nampak menikmati dan larut dalam pembelajaran yang terkesan santai namun tidak menghilangkan keseriusan. Jika ada siswa-siswi yang belum memahami apa yang telah dibahas maka penjelasan serta cara yang telah diterangkan sebelumnya kami jelaskan kembali, hingga akhirnya dengan model penggunaan metode demikian para siswa dapat memahami apa yang telah diajarkn dengan baik . Diakhir pertemuan sebagai pengingat bagi para siswa-siswi dengan tujuan memaksimalkan materi yang telah diperolehnya, kami sertakan materi dari berbagai sumber baik lewat buku dan Internet yang telah kami print  pada lembaran-lembaran bekar sisa kertas yang tidak digunakan lagi. Hal ini bertujuan agar walaupun mereka tak mempunyai perangkat Komputer dirumah masing-masing namun beberapa materi yang dibagikan dapat dibaca, dipelajari dan diulang-ulang agar dapat dikembangkan untuk pertemuan selanjutnya, dilain pihak hal ini juga kami maksudkan sebagai pendokrak minat baca siswa-dan siswi yang saat ini telah mengalami penurunan minat akan bahan bacaan.

2.2 Masalah yang dihadapai dalam menjalankan program ekstrakulikuler

Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami tak mematok jadwal pasti, walau demikian jika dipandang pasti sehari sebelum pelaksanaannya kami telah menginfokannya terlebih dahulu kepada siswa untuk dilakukan esok harinya. Hal ini bukanlah tanpa sebab kondisi listrik yang belumlah stabil diwilayah kami ditambah lagi dengan keterbatasan buku-buku bacaan terkait panduan IT juga alat komputer yang pada awal pelaksanaan kegiatan ini jumlahnya terbatas menjadi kendala utama kami dalam pelaksanaan kegiatan. Disamping itu , kondisi siswa yang pada umumnya  memiliki perekonomian yang kurang mampu mengharuskan mereka ikut membantu orang tua dalam hal pemanenan hasil perkebunan dan usaha peternakan pada hari-hari seusai pembelajaran disekolah. beberapa sebab inilah yang kemudian mengharuskan kami untuk memutar otak dalam merancang pelaksanaan kegiatan sedemikian rupa agar tak jua menghalangi kepentingan orang tua juga siswa pun tetap menjaga api semangat mereka dalam merengkuh ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal yang ingin kami tekankan serta tanamkan adalah bahwa belajar tak harus menghentikan niat mereka untuk membantu orang tua dirumah, sehingga diambilah jalan tengah untuk melaksanakan kegiatan ini pada hari minggu pagi, dengan pembagian dua sesi secara bergantian.

3.1 Hasil ril yang dicapai sesuai harapan?

            Berbicara tentang hasil serta pencapaian tentunya tak arif dan tak bijak jika mengesampingkan fakta yang selama ini kami amati dilapangan, bahwa terjadi titik balik berupa energi positif yang nyata dirasakan baik oleh guru matapelajaran terlebih kepada siswa-siswi yang berkontribusi langsung pada peningkatan intelegensi serta secara tidak langsung jug dpat mempengaruhi pergaulan sosial yang lebih terarah dan terawasi sehingga dengan sendirinya membantu para siswa menjadi pribadi yang humanis dalam kehidupan sosialnya. Sesuai harapan bahkan telah melampaui ekspektasi awal kami dimana setelah adanya kegiatan ekstrakurikuler pembimbingan yang kami titik beratkan pada penggunaan perangkat komputer ini akhirnya turut memberikan andil besar  pada peningkatkan life skill siswa-siswi dalam menghadapi persaingan didunia pendidikan khususnya diwilayah Mamuju Tengah, dan  Sulawesi Baart pada umumnya . Lanjut dari pada itu, kegiatan ini telah mengambil peran penting dalam meningkatkan prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik. Dari beberapa pembahasan diatas nyatalah bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu siswa dalam belajar,berkreasi, serta menyalurkan minat dan  bakat dari para siswa-siswi itu sendiri baik dalam hal pemahaman penggunaan media komputer maupun dalam hal pengembangan kreatifitas mereka dalam menulis. 

3.2 Manfaat bagi para siswa , Serta Rencana pengembangan Kegiatan Ekstrakulikuler di masa depan

Melanjutkan berbagai manfaat yang diperoleh siswa yang telah kami jelaskan sebelumnya, Setelah para siswa dipandang cakap dan mampu mengetahui berbagai aplikasi dasar yang secara umum dapat digunakan dalam menunjang pembeajarannya dilingkungan sekolah maka setelah tujuan ini tercapai,kami tak lantas berpuas diri dalam berusaha mengembangkan kegiatan ini. Sehingga kedepanya kami bercita-cita untuk melebarkan kegiatan ini seraya menebarkan energi positif Melalui siswa-siswi yang sebelumnya telah dilakukan pembimbingan di Lingkungan sekolah dan dipandang cukup mahir untuk melakukan pengembangan dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan bukan hanya dilingkungan sekolah namun dapat juga diusahakan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi warga masyarakat sehingga akan terjalin Feedback positif antara warga sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. selanjutnya besar harapan kami tak ada lagi masyarakat khususnya usia remaja yang “buta” akan teknologi, informasi dan komunikasi ditanah tempat kami mengabdi.
Akhirnya dengan modal pribadi yang tak pernah berpuas diri dan selalu merasa dahaga akan tetesan-tetesan embun ilmu, seraya senantiasa memohon doa juga petunjuk dari Allah subhana wata’ala dan meminta dukungan moral dari pihak-pihak terkait, semoga kiranya dapat mendukung dan senantiasa memberi masukan yang sifatnya membangun guna kelancaran serta tercapainya niat juga tujuan luhur kita bersama melalui ikhtiar dan secuil prakarsa sumbangsih yang kami lakukan bersama anak-anak negeri ditanah barat ini akan memberikan dampak positif guna mewujudkan kemajuan ilmu pengetahuan disemua bidang dan jenjang pendidikan....Amin...Amin Amin Yarabbal alamin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arfin S.Pd., Gr_1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4

  PAPARAN KONEKSI ANTAR MATERI  "Konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posi...